Mengenal “Efek Rumah Kaca”


Kita sudah sering mendengar mengenai rumah kaca. Dan belakangan ini kita juga sering mendengar mengenai green house efek atau efek rumah kaca. Apa yang dimaksud dengan “efek rumah kaca”? Apakah ada hubungan antara rumah kaca (green house) yang dipakai pada pertanian modern dengan meningkatnya suhu bumi? Tentu saja tidak ada hubungan. Istilah tersebut muncul karena Bumi diumpamakan seperti rumah kaca.

Sebuah “rumah kaca” memungkinkan cahaya matahari masuk melalui atap dan dinding kaca transparan. Energi matahari memanaskan tumbuhan dan benda-benda padat lainnya di dalam rumahkaca tersebut. Benda-benda tersebut kemudian akan memanaskan udara. Udara panas akan naik dan digantikan oleh udara dingin. Pada rumah kaca, karena merupakan ruang tertutup, udara panas tidak dapat melarikan diri. Hal tersebut yang membuat temperatur di dalam menjadi panas/ hangat. Rumah kaca dipakai karena akan lebih memudahkan mengkontrol kondisi suhu tanaman yang ditanam. Sehingga meskipun pada musim dan cuaca yang tidak jelas, tanaman tertentu tetap dapat ditanam sepanjang tahun.

Proses yang agak serupa juga terjadi dengan atmosfer bumi. Sinar matahari melewati atmosfer transparan dan memanaskan tanah dan lautan. Atmosfir yang lebih rendah dipanaskan melalui kontak dengan tanah hangat dan lautan. Udara itu sendiri tidak dipanaskan oleh Matahari.

Sebagian panas yang dilepaskan oleh bumi dipancarkan kembali ke ruang angkasa. Jika ini adalah seluruh ceritanya maka suhu rata-rata di bumi akan menjadi -18 ° C, yang kira-kira sekitar 33 ° C lebih dingin dari yang sebenarnya. Ini jauh lebih dingin dari pada zaman es.

Trus kenapa kita tidak beku? Karena ada gas rumah kaca yaitu karbon dioksida, metan uap air, dan lain-lain-yang membuat kita hangat.

Efek rumah kaca itu sendiri tidak menjadi masalah. Bahkan, sangat penting bagi kehidupan di Bumi seperti yang sudah kita ketahui. Tapi semenjak tahun 1800-an, telah terjadi peningkatan dramatis tingkat CO2. Lebih dari ratusan ribu tahun telah terjadi keterkaitan yang erat antara tingkat CO2 di atmosfer dan suhu rata-rata global.

Apa yang menyebabkan peningkatan tiba-tiba ini? Alasannya adalah peningkatan pembakaran bahan bakar fosil-batubara, minyak, dan gas semenjak Revolusi Industri.

Masa depan iklim bumi sulit diprediksi karena sangat rumit. Tetapi hubungan antara tingkat CO2 di atmosfer dan temperatur sudah dikenali. Ada kekhawatiran bahwa kita mungkin menuju ke sebuah era dengan suhu udara yang lebih hangat/ panas.

Semakin meningkatnya suhu bumi apakah ada hubungannya juga dengan perubahan iklim? Trus apa dampak dari pemanasan suhu bumi dan perubahan iklim. Pada cerita selanjutnya kita akan membahas mengenai dampak perubahan iklim terhadap pecinta jalan-jalan dan petualang dan juga dampak di bidang pertanian.

Penjelasan diatas tentu saja bukan referensi ilmiah. Jika tertarik untuk tahu lebih banyak dan untuk mamastikan reliabilitas informasi silahkan mencari jurnal atau website resmi yang mempelajari mengenai hal diatas.