Catatan ringan setelah makan siang


Saya baru selesai makan siang.  Perut kenyang dan sekarang saya memiliki energi yang berlebih.  Semenjak memiliki blog waktu makan siang saya menjadi lebih singkat, paling lama saya hanya menghabiskan waktu sekitar 15 menit. Setelah makan saya akan segera beranjak ke meja kerja untuk meng-update tulisan di blog ini. Lumayan saya memiliki waktu sekitar 30 menit untuk menuliskan sesuatu yang ada dikepala saya.

Saya memeriksa email pribadi dan mendapatkan email dari seorang kawan yang mengajak saya jalan-jalan ke pulau Masalembo.  Dimana tuh? Saya tidak pernah mendengar mengenai pulau ini sebelumnya. Teman saya bilang jika saya tertarik pergi maka saya harus mengambil cuti panjang di bulan November tahun ini.  Sedikit penejelasan singkat di emailnya, untuk menuju kesana kita akan naik kapal laut yang jadwal keberangkatannya hanya ada sekitar 1 kali dalam seminggu.  Terang tawaran tersebut saya tolak, alasan pertama saya sudah tidak memiliki banyak sisa cuti, dan kedua di akhir tahun, seperti yang saya jelaskan pada artikel sebelumnya, tugas di kantor menumpuk, banyak deadline yang harus dikejar, jadi meskipun saya tertarik untuk ikutan, terpaksa saya tolak dulu.

Belakangan ini saya sudah menolak dua tawaran jalan-jalan, satu lagi ajakan dari teman adventure saya yang mengajak jalan-jalan ke Karimu Java. Cuaca yang tidak menentu, hujan dan bencana dimana-mana membuat saya malas bepergian.  Pengalaman beberapa bulan lalu ketika jalan-jalan ke Green Canyon yang harus batal karena hujan lebat dan debit air naik membuat saya trauma. Atau ketika saya naik kereta jauh-jauh dari Jakarta ke Surabaya dan berniat untuk mampir ke Bromo namun lagi-lagi harus batal, karena hujan trus tanah longsong dan Bromo ditutup.

Biasanya saya memiliki list tempat yang akan saya kunjungi setiap tahunnya.  Namun tahun ini, setelah perjalanan panjang saya di bulan April 2010, saya tidak lagi memiliki-nya.  Banyak agenda dan rencana lain yang menjadi prioritas di tahun ini. Jika plan A saya berhasil maka besar kemungkinan awal tahun depan saya akan berada di luar Indonesia untuk waktu yang cukup lama.  Di luar Indonesia? Jangan bayangkan saya akan tinggal atau berkunjung ke negara maju.  Kemungkinan besar saya malah akan tinggal di negara yang jauh lebih miskin dari Indonesia.  Jika plan A gagal, maka saya akan tetap di Indonesia, dan akhir Desember nanti saya akan kembali membuat Travel Plan/ Tempat yang ingin saya kunjungi.

Bangka Belitung, daerah-daerah di Sulawesi, dan pulau-pulau di daerah timur Indonesia akan menjadi tujuan perjalanan saya untuk plan B. Atau bisa jadi saya akan bepergian ke daerah asia tenggara, yang pasti bukan Malaysia atau Singapore. Malaysia dan Singapore terlalu maju, sedangkan interest saya adalah daerah terpencil, daerah pertanian, dan daerah miskin. Atau mungkin juga saya akan berjalan-jalan ke Banglades atau Nepal.  Masih belum jelas. Saya belum mau memikirkan hal ini karena saya masih berharap agar plan A saya berhasil.

Masih mengenai travelling plan, akhirnya saya memiliki kesempatan juga untuk meninggalkan komputer dan tumpukan kertas di meja saya. Namun perjalanan ini bukan untuk liburan tetapi perjalan dinas. Saya akan bepergian selama 5 hari.  Jika saya menemukan cerita menarik di perjalanan saya maka pastinya akan saya update.

Saya akan bepergian ke daerah terpencil di salah satu provinsi di sumatra.  Saya akan mengajak serta bokap saya.  Kita akan bertemu di lokasi tujuan.   Well, dia akan membayar biaya perjalanan, makan dan juga hotelnya sendiri.  Dia sudah pensiun dan tidak memiliki banyak aktivitas.  Maka saya mengajak dia ikut serta. Saya akan pergi kedaerah perkebunan dan kebetulan bokap saya juga suka berkebun.  Semoga dia bisa terhibur dengan perjalanan nanti.  Selain mengisi waktu, tujuan lain saya mengajak serta bokap saya ikut adalah agar dia juga mengerti dan tahu apa saja aktivitas anaknya.  Saya inggin dia memiliki cukup informasi mengenai apa yang dikerjakan oleh anak gadisnya.

Selama ini dia hanya mendengar cerita dan beberapa foto. Dia dan nyokap kadang sering khawatir ketika saya bepergian seorang diri ke dearah-daerah terpencil seperti ini. Dia mengerti kalau ini adalah bagian dari pekerjaan saya, dan mereka juga tahu kalau saya menyenangi pekerjaan ini, tetapi sebagai orang tua yang mencintai anaknya saya mengerti kenapa mereka khawatir. Bokap saya excited dengan rencana ini, dia berterimakasih karena saya sudah mau mengajak dia ikut serta. Jika tidak ada kendala maka kita akan bertemu di tempat yang sudah kita tentukan.

Masih banyak yang ingin saya tuliskan, tetapi 30 menit sudah berlalu. Saatnya kembali bekerja.