MEA dan Pasar Global: Nilai jual tenaga ahli Indonesia


Meski LSM, baik nasional atau internasional sering mengkritik pemerintah dikarenakan penggunaan dana yang tidak efisien, tetapi bukan berarti LSM juga tidak memiliki cela dalam mengelola dana. Seperti halnya pemerintah, LSM, terutama LSM dari negara maju mengelola dana publik, yaitu dana pembayar pajak, sama halnya dengan pemerintah, sehingga idealnya, jika ingin mengkritik pemerintah, maka LSM harus bisa menunjukkan kalau mereka bisa lebih baik dari pemerintah.  Tetapi ternyata, LSM tidak selalu efisien dan cerdas dalam mengelola dana.

Misal, terkadang LSM Internasional, mendatangkan konsultan asing, yang tentu saja menggunakan rate asing.

Misalkan, untuk mendatangkan seorang konsultan pembangunan dari negara di Eropa Barat, sebuah organisasi pembangunan/ LSM bisa mengeluarkan dana sebesar 100 juta.  Bayangkan seratus juta hanya untuk lima hari.

Rinciannya adalah kurang lebih sebagai berikut. Konsultan Asing yang didatangkan, tentu saja tidak gratis, mereka akan mencharge organisasi yang mendatangkan mereka dengan rate harga professional mereka.  Semakin tinggi jam terbang dari konsultan, semakin luas pengalamannya maka harganya semakin mahal.  Rate konsultan ini berbeda tergantung dengan keahlian dan juga tergantung dari negosiasi konsultan.  Tingkat pendidikan konsultan, dan juga negara asal dari konsultan juga akan mempengaruhi “harga” konsultan ini.

Sebagai contoh, berdasarkan data yang saya punya, seorang konsultan dari eropa, dengan pengalaman 30 tahun bekerja di development bisa mencharge-layanan jasa mereka 100 EUR per hari, konversi kasar menjadi berkisar 13-14 juta sehari.   Jika konsultan tersebut bekerja selama lima hari, maka jumlah yang harus dibayarkan adalah maksimal 70 juta untuk lima hari kerja.  Tetapi jika dilihat lagi, lima hari tersebut bukan lima hari full konsultan tersebut bekerja di negara dimana dia di panggil, misal di Indonesia, tetapi beberapa konsultan, juga akan mengkonversi lama hari perjalanan menjadi hari kerja.

Selain dari harga biaya professional atas jasa konsultasi konsultan, maka biaya lain yang harus dikeluarkan untuk mendatangkan konsultan adalah biaya tiket pesawat dari negara asal (misal, dari Jerman, Belanda, Inggris), biaya makan mereka selama di perjalanan dan di Indonesia, hotel, biaya transportasi lokal seperti sewa mobil dan sebagainya.

Apakah konsultan asing tersebut begitu hebat, sehingga 100 juta yang dikeluarkan untuk mendapatkan “otak” mereka selama 5 hari menjadi pantas? Tidak juga.  Karena pada faktanya, banyak konsultan asing, terutama yang belum pernah bekerja dan tinggal di Indonesia, dan yang tidak bisa berbahasa Indonesia, sering tidak efektif bekerja di Indonesia.  Sehingga tak jarang, LSM asing yang mendatangkan konsultan asing akan memasangkan konsultan asing tersebut dengan konsultan Indonesia.  Dan tentu saja konsultan Indonesia memiliki pengetahuan yang lebih luas, dalam konteks Indonesia.  Dan dalam lima hari konsultan asing akan menyerap belasan bahkan puluhan tahun pengalaman konsultan Indonesia tersebut yang kemudian akan menjadi “ilmu’ milik konsultan asing tersebut, dan akan keluar sebagai “temuan” dari kerja konsultan asing selama di Indonesia.   Dan bagaimana mengenai harga antara konsultan dalam negri dana asing, misal konsultan asing diharga sekitar 13-14 juta sehari, konsultan tersebut memiliki pengalaman kerja 20-30 tahun, dan hanya memiliki pendidikan S1 di negara asalnya.  Dan konsultan Indonesia yang dipasangkan dengannya, memiliki pendidikan S3, dimana S2 dan S3 di dapat dari dua negara berbeda, dari dua dunia berbeda (Eropa, dan Amerika), hanya mendapatkan harga maksimal sehari sebesar 2 juta-3 juta  per hari dengan beban kerja yang lebih banyak.  Dan terkadang, konsultan yang datang mengeluarkan publikasi berdasarkan informasi yang dia dapatkan selama di Indonesia, dimana royalty dari karya tulis tersebut menjadi milik dari konsultan/ peneliti asing tersebut.  Dan ketika orang Indonesia, menggunakan informasi yang sama, orang Indonesia, bahkan konsultan Indonesia yang menyumbangkan banyak informasi untuk konsultan asing terpaksa harus membayar jika ingin mendapatkan data tersebut dan mengutip informasi yang dia tuliskan.

Justifikasi yang sering di gunakan untuk mendatangkan konsultan asing adalah bahwa lima hari mereka selama di Indonesia, sama dengan lima bulan tenaga ahli Indonesia di Indonesia. Dalam artian, konsultan asing mampu memberikan analisa yang lebih kritis, yang lebih tajam, dimana banyak orang Indonesia tidak mampu melakukannya. Dan juga konsultan tersebut sudah bepergian ke 15 atau bahkan lebih negara, dan juga memiliki pengalaman kerja di Afrika, benua yang memiliki masalah kemanusian terbesar dan kompleks.

Apakah ada manfaat dari mendatangkan konsultan ahli asing, tentu saja ada, tetapi pertanyaannya adalah apakah manfaat yang didapat berimbang dengan biaya yang dikeluarkan.  Saya ingat, saya pernah berbicara dengan seorang staf senior asing yang bekerja di sebuah lembaga pembangunan internasional yang ada di Jakarta. Dia bertanya mengenai berapa harga yang pantas dibayarkan untuk tenaga ahli di Indonesia, dengan mempertimbangkan pengalaman, pendidikan, dan publikasi yang pernah dihasilkan.  Inti dari pembicaraan tersebut, dia tetap berargumen bahwa tenaga asing yang dibayar 5 hingga 10 kali lebih tinggi dari tenaga ahli Indonesia adalah wajar, apalagi jika tenaga ahli Indonesia tersebut tidak pernah mengikuti sistem pendidikan barat di negara maju. Dia mengatakan kalau dengan sistem pendidikan yang ada di Indonesia sekarang, maka lulusan Indonesia tidak bisa dibandingkan dengan negara maju, misal dengan negara Belanda.   Dia juga berbicara mengenai hasil dan kualitas dari pekerjaan, hal tersebut juga yang akan mempengaruhi pantas atau tidak pantas.  Dia berargumen, konsultan Indonesia, yang bahkan sudah menempuh pendidikan tinggi lama di luar negeri, tetap tidak mampu menghasilkan laporan yang tajam dan ringkas seperti halnya konsultan asing.  Konsultan Indonesia cenderung menghasilkan laporan yang panjang, berputar, dan tidak menjawab inti permasalahan, dimana yang menjadi alasan awal kenapa dia ditugaskan untuk pekerjaan tersebut.

Sehubungan dengan bahasan diatas jika kita kaitkan dengan Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), bagaimana nilai tenaga ahli Indonesia jika dibandingkan dengan tenaga aahli dari Singapore, Malaysia, atau Filipina? Akankah harga tenaga ahli Indonesia masih akan tetap dibawah? Apalagi ditambah dengan penguasaan Bahasa Inggris tenaga ahli Indonesia yang masih kalah dengan tiga negara tersebut.  Pertanyaan yang tersisa adalah bagaimana cara kita untuk bisa mengejar ketertinggalan kita?

RF

Where to Go in Biak


Biak adalah salah satu kota besar di Papua. Selain itu pantai di Biak juga terkenal akan keindahannya. Menurut beberapa referensi yang saya baca, pantai di Biak adalah pantai nomor dua tercantik setelah Raja Ampat.
Biak adalah kepulauan yang artinya Biak dikelilingi oleh pantai dan laut. Menurut teman saya, disudut pantai manapun Biak akan terlihat bagus. Pantai di biak adalah laut biru bergradasi (biru tua, biru muda, dan hijau) dengan air jernih sehingga karang-karang dibawah terlihat dengan jelas. Hal menarik lainnya adalah dengan ombak yang tenang, banyak bibir pantai di biak seperti kolam renang, dengan air yang tidak dalam.
Bandar udara di Biak termasuk bandar udara besar, dan disinggahi oleh banyak maskapai penerbangan, termasuk maskapai kebanggaan Indonesia, Garuda. Ongkos pesawat dengan Garuda dari Jayapura ke Biak berkisar 900 ribuan.
Jikalau suatu saat anda terdampar di Biak, maka untuk penginapan yang tidak jauh dari bandara anda bisa mencoba Intsia Beach Hotel (0981- 21891). Hotel ini berlokasi di dekat laut, tidak jauh dari pelabuhan kapal-kapal penangkap ikan. Biaya menginap di hotel ini relatif murah. Saya menginap di kamar deluxe di harga 350 ribu. Hal yang menarik dari hotel ini adalah mereka menyediakan sarapan, makan siang, dan makan malam. Saya sudah menginap di banyak hotel namun belum pernah menemukan hotel yang menyediakan makan gratis dari pagi hingga malam. Bahkan ketika saya memesan kopi, kopi tersebut juga gratis. Menu makanan sederhana, namun lengkap- nasi beserta sayuran. Pelayanan hotel juga ramah.
Jika anda tidak memiliki banyak waktu namun ingin merasakan keindahan pantai di Biak maka anda bisa mengunjungi pantai Mokmer dan Bosnik, di Biak timur. Mokmer dan Bosnik berdekatan dan searah. Jarak tempuhnya dari bandara dengan sepeda motor (ojek) adalah sekitar 1 jam kecepatan sedang. Untuk ongkos ojek satu kali jalan 20,000 atau untuk kedua lokasi tersebut plus muter-muter sekitar 50,000. Sebelum pantai di sebelah kiri, ada taman anggrek dan burung yang juga menarik untuk di kunjungi. Biaya masuk ke taman burung tersebut adalah 5,000. Di taman burung tersebut anda bisa melihat koleksi burung seperti kakak tua, kasuari, beo, cendrawasih, dan lain-lain.

Biak, 27 Juni 2012

Jayapura-Papua


I feel fantastic.  Itulah perasaan yang saya rasakan ketika pesawat yang saya tumpangi memasuki wilayah Papua.  Deretan pegunungan, hutan, dan laut, sungguh pemandangan yang sangat memukau. Papua memang indah, tidak ada yang akan menyanggahnya.

Jikalau di tulisan sebelumnya saya menuliskan mengenai Papua Barat, kali ini saya akan menuliskan mengenai Jayapura.

Saya tiba di Papua satu hari setelah kerusuhan di daerah Abepura.  Dari bandara menuju kota Jayapura pastilah akan melewati daerah Abepura.  Situasi sudah tenang meski mayoritas pertokoan di daerah tersebut masih tutup.

Jayapura lebih besar daripada Manokwari, Ibu Kota Papua Barat, tetapi entah kenapa saya merasa kalau suasana kota Manokwari jauh lebih hidup dari pada kota Jaya Pura.  Bisa jadi perasaan saya dipengaruhi oleh perasaan takut sehubungan dengan seringnya berita yang muncul di TV mengenai ketidakstabilan kondisi keamanan di Papua.  Bisa juga dikarenakan ketika saya datang cuaca sedang mendung, dan saya juga sedang menderita pilek.

Kantor tempat saya bekerja, libur di hari Senin.  Artinya, saya memiliki 3 hari waktu luang.  Sabtu, minggu dan Senin.  Di hari Sabtu, dikarenakan rasa waspada, saya menghindari untuk bepergian keluar.  Namun ketika teman saya yang sudah pernah tinggal di Jayapura menelfon dan dengan semangat memberikan arahan mengenai beberapa tempat yang tidak jauh dari lokasi hotel yang bisa saya jelajahi maka sayapun termotivasi untuk keluar dari hotel.

Penjelajahan pertama saya adalah mencari warung pecel lele atau ikan bakar.  Saya adalah penggemar pecel lelel.  Pecel lele dengan mudah banyak saya jumpai di Manokwari, namun tidak di Jayapura.  Tetapi di Jayapura saya menemukan pecel ayam dan banyak warung ikan bakar.

Jika anda menginap di hotel Aston atau Yasmin, maka berjalanan ke arah kiri hingga anda menemukan Bank Indonesia, berjalanan terus, anda akan menemukan kantor polisi, atau ada plang BNI.  Anda masuk ke gang tersebut (persis disebelah kantor Polisi), disitu anda akan menemukan banyak warung tenda yang menjual ikan bakar atau ayam bakar.

Untuk KFC, jika anda menginap di hotel Aston berjalanlah ke sebelah kiri ketika keluar dari pintu hotel, hingga anda menemukan hotel Yasmin dan pertigaan, KFC berada di daerah tersebut.

Untuk Es Teller 77, berada disebelah kanan ketika anda keluar dari Hotel Aston. Jaraknya sekitar 20 meter sejajar dengan hotel.  Di deretan ruko tersebut anda bisa menemukan swalayan yang menjual air dan makanan ringan, dan juga apotik obat dan optik.

Untuk pasar raya, dari Es Teller 77, anda menyebrang, belok kiri, ikuti jalan, disitu anda akan melihat pasar yang terdiri dari deretan pertokoan yang menjual HP, sepatu, pakaian, dan lain-lain.

Ditemani oleh tukang ojek, saya juga naik ke Bukit dimana ada tulisan besar Kota Jayapura.  Di bukit tersebut dapat dijumpai hampir semua pemnacar TV (RCTI, TV 7, dll).  Tukang ojek bisa dijumpai di depan hotel yasmin, di pertigaan jalan, disamping pos polisi lalu lintas.  Ongkos ojek untuk naik ke bukit tersebut adalah 20,000.

Selain ke bukit, saya juga minta abang ojek berkeliling-keling di daerah darmaga- dekat Swissbell, dikarenakan tukang ojek tersebut baik, sabar, dan juga mengambil foto saya, saya memberinya 50 ribu.

Untuk harga pecel ayam dengan teh manis adalah sekitar 29 ribu.  Demikian juga halnya dengan ikan bakar ukuran kecil dengan jeruk hangat, harganya sekitar 30ribuan.

 Jayapura, 18 Juni 2012

 

Sometimes in April


Cover film sometimes in AprilSometimes in April adalah sebuah film yang bercerita mengenai peristiwa genocide di Rwanda tahun 1994 yang membantai hampir satu juta orang.  Pembantaian etnis Tutsi oleh Huku.  Film yang bagus dan layak ditonton.  Film yang membuka mata kita mengenai realitas hidup yang tidak selalu manis.  Film yang mengisahkan bagaimana manusia bisa menjadi lebih buas dari pada singa, memperkosa, membunuh, bahkan terhadap saudara-nya sendiri.  Film ini juga memperlihatkan bagaimana sebuah negara kecil, miskin di Afrika tidak begitu menjadi perhatian masyarakat Internasional.  Dikarenakan hal tersebut terkait kedaulatan sebuah negara, adanya peraturan internasional, membuat orang-orang atau negara maju, yang memiliki kekuatan dan kekuasaan tidak dapat segera bertindak mencegah agar pembantaian tidak terus terjadi.

Di dalam salah satu adegan pada film ini juga diperlihatkan bagaimana suku Tutsi yang juga manusia, tidak diberikan ruang di truk yang disediakan oleh PBB.  Tentara PBB  hanya berfokus menyelamatkan kelompok expatriate (kulit putih), dan atas alasan apapun, tidak bisa menyelamatkan suku Tutsi yang juga ingin ikut di truk tersebut supaya bisa selamat dari Genocide.

Apakah peristiwa Mei 1998 murni hanya sebagai sebuah kerusuhan didorong tekananan ekonomi? Bagaimana juga konflik di Poso yang saling membantai dan menewaskan ratusan nyawa?

Berikut adalah definisi Genocide: Any of the following acts committed with intent to destroy, in whole or in part, a national, ethnical, racial or religious group, as such: killing members of the group; causing serious bodily or mental harm to members of the group; deliberately inflicting on the group conditions of life, calculated to bring about its physical destruction in whole or in part; imposing measures intended to prevent births within the group; [and] forcibly transferring children of the group to another group. (Article 2 CPPCG)

Indonesia mengenal Bhineka Tunggal Ika, yang artinya berbeda-beda tapi satu. Marilah kita mengasah cultural knowledge dan juga understanding terhadap suku lain.  Dengan mengenal suku lain diluar suku kita, maka kita akan lebih toleran dan tidak bersikap judmental.  Jangan sampai hal peristiwa genocide tersebut juga terjadi di negara yang kita cintai ini.

Kiribati- Negara Cantik di Pasifik


Jika anda pernah membaca buku Trinity, anda tentunya mengetahui negara kecil di Pasifik yang bernama Palau. Jika bukan membaca buku Trinity tersebut maka saya tidak akan pernah tahu. Negara pasifik lain yang namanya familiar adalah Fiji.  Tetapi apakah negara Pasifik hanya dua itu saja, ternyata tidak.  Masih ada negara pasifik lainnya.

Saya mengikuti kelas manajemen, di kelas, ternyata ada dua orang berasal dari negara Kiribati (dibaca Kiribas).  Awalnya saya berfikir jika kedua pria ini berasal dari Bali, mereka berwajah sangat Indonesia. Salah seorang dari mereka, memperkenalkan diri sebagai Thomas, duduk disebelah saya.  Saya agak bingung kenapa dia harus memperkenalkan diri dalam bahasa Inggris.  Baru ketika istirahat saya bertanya mengenai negara asalnya.  Saya jujur bilang tidak pernah mendengar negara Kiribati.  Saya tidak pernah tahu, tetapi nanti malam akan saya google.

Malam kemarin saya google.  Kiribati adalah negara kecil yang berada di atas Fiji.  Negara tersebut lebih kecil dari Fiji, dan berpenduduk kurang dari satu juta. Di negara tersebut tidak ada orang yang menanam beras, sehingga kebutuhan beras mereka harus di import dari Australia, pertanian lain juga hampir tidak ada. Daerah mereka datar.  Tidak ada gunung, tidak ada danau, dan tidak ada bukit.

Kedua orang ini bekerja di Kementrian Keuangan Kiribati.  Di Kiribati sekolah hanya ada hingga jenjang SMA, untuk meneruskan pendidikan, pelajar Kiribati harus ke Fiji atau ke Australia atau New Zealand.  Pemerintah Kiribati menyediakan beasiswa untuk warganya, selain itu juga terdapat beasiswa dari pemerintah Inggris, Australia, New Zealand, dan lain-lain.    Kiribati termasuk dalam negara persemakmuran Inggris, mereka baru merdeka di akhir tahun 1970an.  Rendahnya human resources, adalah tantangan bagi pembangunan di negara ini.

Menurut dua orang teman baru saya ini, di Kiribati, tidak ada kemiskinan.  Tetapi tentu saja pernyataan tersebut tidak langsung saya terima.  Menurut google, bantuan luar negri, adalah termasuk salah satu sumber pendapatan negara ini.  Jika mereka bukan negara miskin, tidak mungkin mereka menerima sumbangan dari negara lain.  Salah seorang dari mereka menambahkan penjelasan lebih lanjut bahwasanya Kiribati sangat kaya dengan hasil laut.  Nelayan bisa mendapatkan ikan dengan mudah dan gampang, sehingga mereka akan selalu punya makanan, atau hasil tangkapan juga bisa ditukar dengan uang.

Menjadi pegawai negri, adalah pekerjaan yang menjanjikan di Kiribati. Secara bayaran lebih dari cukup.  Ingin saya bertanya berapa gajinya sehingga saya bisa membuat perbandingan dengan gaji staf di kementrian atau departemen keuangan Indonesia, tapi karena hal tersebut tidak sopan, saya tidak jadi bertanya. Untuk sampai ke Bali, orang-orang Kiribati harus terbang dulu ke Fiji, setelah itu meneruskan penerbangan ke Australia, dan dari Australia baru melanjutkan penerbangan ke Bali.

Banyak hal yang mungkin akan saya pelajari lagi besok mengenai negara kecil tersebut.  Betapa luasnya dunia ini, banyak hal yang unik dan menarik yang bisa kita pelajari jikalau saja kita diberi kesempatan.  Sejauh ini kesan saya mengenai orang-orang Kiribati, adalah bahwa mereka tidak berbeda jauh dari kita, orang-orang Indonesia.

Enjoy Jakarta


Pengalaman hidup mengajarkan saya agar mensukuri apa yang kita miliki saat ini dibandingkan dengan menangisi apa yang tidak kita miliki.  Saya juga belajar agar kita harus menjalani hidup di masa ‘ini’ bukan dimasa ‘lalu’ dan juga bukan dimasa ‘mendatang’.  Sering kita terperangkap antara lalu dan masa mendatang.  Tetapi percayalah, kita baru akan bisa menikmati hidup jika kita hidup dimasa sekarang. Setidaknya itulah yang saya rasakan saat ini.

Tinggal di Jakarta tidak terlalu menarik bagi saya. Hal ini membuat fikiran saya selalu mengembara ke masa lalu, dimana saya tinggal di daerah pantai dengan pemandangan yang mempesona, jalanan lancar bebas macet dan anda dengan mudah bisa mendapatkan kepiting dan ikan dengan harga murah.  Bayangan membakar ikan ditepi pantai, trekking di daerah perbukitan mengisi lamunan saya di Jakarta.  Hal ini membuat saya tidak bersemangat menjalani weekend di Jakarta.  Jikalaupun saya bertemu dengan teman, selalu kita bertemu di mall.  Dan setelah menghabiskan sepiring makanan dan dua gelas minuman kita akan melanjutkan acara dengan mengitari konter ke konter lainnya dan berakhir dengan berbelanja.

Sering saya berharap kalau saya dipindah tugaskan.  Saya membayangkan kalau saya berada di tepi bukit atau di tepi pantai di daerah indonesia timur.  Saya tidak hidup dizaman sekarang.  Sayapun disadarkan agar saya harus merubah cara berfikir saya.  Saya harus hidup di masa sekarang, bukan masa lalu dan juga bukan masa depan.  Hal ini membuat saya tergerak untuk melihat sisi lain dari lingkungan saya, dari pekerjaan saya, dari teman-teman yang ada disekeliling saya, dan juga melihat sisi lain dari Jakarta itu sendiri.

Sayapun mengusulkan tur Jakarta sebagai ganti nongkrong di mall. Saya meyakinkan teman saya bahwasanya dengan tur ini kita akan lebih banyak bergerak, kita akan lebih tahu lingkungan dimana kita tinggal, kita akan lebih pintar, dan kita tidak akan kehilangan “fun”.  Tanpa penjelasan yang panjang, dua orang sahabat saya segera setuju dengan usulan tersebut.

Tadi sore kita berangkat bertiga dengan menggunakan taksi menuju Monas, kemudian perjalanan dilanjutkan dengan busway ke Kota Tua.  Sungguh kita terpesona dengan sisi lain Jakarta.  Meskipun ketika di rumah badan terasa lelah tetapi saya akan tertidur dengan perasaan puas dan senang.  Kedepan, saya akan mempelajari lebih banyak lagi hal-hal disekitar saya.  Dan saya akan menjalani waktu saya sekarang semaksimal mungkin. Enjoy Jakarta!

 

Apa itu paypal?


Memulai usaha tidak selalu menguntungkan. Tidak untuk tahap awal. Namun terlepas dari keuntungan finansial kita memperoleh keuntungan lain berupa pengetahuan dan pengalaman.  Seperti beberapa postingan saya yang lalu, saat ini saya sedang membantu ayah saya untuk membuat perusahaan.  Dia akan menjalankan perusahaan ini namun untuk proses bagaimana perusahaan tersebut berdiri dan siap bertransaksi adalah tanggungjawab saya. Saya juga yang menghubungi fihak-fihak yang bisa diajak bekerjasama.

Lelah adalah hal yang pertama saya rasakan.  Sebagai karyawan fulltime yang bekerja 8 jam sehari 21 hari sebulan, saya hanya memiliki waktu luang pada malam hari.  Atau dua hari weekend.  Saya sudah berusaha mengajak beberapa potential networks, namun entah kenapa hampir seluruh pekerjaan masih berakhir di meja saya. Saya mengajak bertemu, secara aktif meng-email dan menelfon, menawarkan kerjasama dan peluang yang menguntungkan yang mungkin bisa diraih.  Percaya atau tidak, jika jaringan anda adalah orang-orang dengan mental pegawai maka sangat susah untuk meyakinkan mereka untuk meluangkan waktu lebih untuk memikirkan bisnis.  Meski resiko modal dan hal terkait dengan legalitas sudah saya ambil alih, saya masih kesulitan untuk menemukan mitra bisnis.

Meskipun demikian saya tetap maju. Hidup akan selalu penuh tantangan, namun jika anda menyenangi tantangan tersebut anda tidak akan kesulitan menjalaninya. Saya tetap berusaha meyakinkan potensial network saya.

Hari ini saya belajar mengenai metode pembayaran.  Kita semua pasti tahu kalau transfer antar bank adalah metode pembayaran yang biasa kita kenal.  Namun anda akan menemukan kesulitan jika klien anda harus melakukan pembayaran dari luar negri.  Menggunakan cek atau transfer antar bank akan dikenakan biaya yang tidak sedikit.  Dan waktu tunggu hingga uang anda cair juga relatif lama.

Kemudian saya mencari tahu mengenai paypal.  Saya sudah sering mendengar mengenai paypal, namun belum mengerti mengenai cara kerjanya.  Saya juga belum tahu mengenai keunggulan dan juga kelemahannya.  Diinternet anda akan banyak menemukan artikel mengenai paypal.  Sejauh yang saya baca, review mengenai palpal banyak yang positif.  Paypal juga lebih simple dan tidak ribet.  Untuk mendaftar dan memiliki account di paypal juga tidak susah dan tidak dikenakan biaya.

Apakah anda tertarik untuk bermitra dengan paypal yang dapat menunjang kelancaran transaksi bisnis anda? Kalau saya, saya tertarik untuk mencoba.   Saya akan mengupdate pengalaman saya jika saya sudah memanfaatkan account paypal saya.

Tips memulai sebuah usaha


Bagi anda yang tertarik untuk mencoba peruntungan baru sebagai pengusaha di tahun 2011 nanti, penting bagi anda untuk mampir ke link berikut: http://indonesia.smetoolkit.org/indonesia/id

Pada website tersebut anda bisa belajar banyak mengenai persiapan untuk memulai usaha, cara membuat prencanaan bisnis, cara membuat neraca keuangan, cara untuk mengelola human resources, cara untuk meningkatkan penjualan dan tips pemasaran.  Semua informasi bisnis ada disana.  Hal ini tentu saja akan sangat menguntungkan bagi pemula seperti saya, atau mungkin juga anda.

Saya tidak sengaja menemukan website tersebut ketika saya sedang belajar mengenai cara mempersiapkan rencana bisnis. Ketidaksengajaan tersebut adalah berkah bagi saya.  Banyak artikel dan template yang ada pada website tersebut bermanfaat banyak bagi wirausahawan baru seperti saya.   Saya yakin anda juga akan setuju dengan saya setelah anda berkunjung dan melihat sendiri website tersebut.

Mengelola usaha tidaklah mudah.  Terutama bagi orang yang terbiasa menerima gaji seperti saya.  Kita yang bekerja sebagai karyawan biasa dengan kenyamanan.  Meskipun penjualan perusahaan sedang menurun atau kondisi keuangan perusahaan tempat kita bekerja mmeburuk kita akan tetap menerima gaji.  Sedangkan bagi pemilik perusahaan, terutama pada saat tahun-tahun pertama perusahaan berjalan akan banyak masa-masa dimana pemilik tidak bisa tidur dengan nyaman.  Pemilik harus bekerja keras, berfikir dan mempertaruhkan seluruh waktu dan mungkin asetnya untuk mengembangkan usahanya.

Ditengah kerja kerasnya belum tentu dia memiliki karyawan yang loyal.  Atau pelanggan dan suplier tidak semuanya jujur. Ada hutang dari pelanggan yang belum di bayar, dan mungkin lebih parah lagi ketika pelanggan tersebut akhirnya kabur atau menghilang.  Ketika lima tahun yang lalu saya memulai usaha kecil-kecilan, saya ditipu oleh suplier saya.  Dia meminta saya untuk meminjamkan dia uang karena istrinya masuk rumah sakit.  Sehingga untuk mengerjakan pesanan saya dia tidak memiliki uang lagi. Perjanjian awal adalah saya membayar 50% dan 50% lagi baru akan saya lunasi ketika saya sudah menerima barang dari-nya.

Karena saya memiliki kebutuhan barang untuk kepentingan usaha saya.  Ditambah saya juga kasihan dengan musibah yang menimpa keluarganya, maka saya meminjamkan uang sebesar 50% pelunasan ditambah dengan jumlah lain yang nilainya cukup signifikan.  Ketika saya meminjamkan saya menganggap kalau ini adalah investasi sosial.  Demi hubungan baik kita di masa depan. Namun yang terjadi diluar dugaan, saya tidak lagi bisa menemukannya, orangnya menghilang.  Telfonnya tidak lagi aktif dan tempat dimana dia biasa jualan sudah tidak ada lagi.

Ternyata menjadi pengusaha tidak gampang.  Namun tidak ada kata susah bagi orang-orang yang mau bekerja keras dan belajar.

Kebun Raya di Malam hari


Anda tentunya sering ke Bogor.  Bagi yang tinggal di Jakarta, Bogor adalah salah satu tempat ‘berteduh’ yang menyenangkan.  Meskipun jumlah penduduk kota Bogor terus bertambah, dan kata warga Bogor, suhu di Bogor juga sudah tidak sesejuk dulu lagi, Bogor masih tetap merupakan kota hijau karena kebun raya yang dia miliki.  Kebun yang dibangun di zaman belanda namun masih terjaga baik hingga sekarang.

Apa yang menarik di Kebun Raya? Berjalan kaki melihat pepohonan mempelajari penjelasan yang tertulis didekatnya bisa menambah wawasan kita akan tanaman.  Selain kita menjadi pintar, kita tentunya akan tenang dan relaks merasakan kesejukan yang ditawarkan ditengah rimbunan kehijauan.  Dan jika kita datang di Pagi hari maka anda dapat merasakan udara yanglebih fresh dan mendengarkan kicauan burung.  Anda bisa menyebrang melewati jembatan merah, namun jalan anda di jembatan merah ini sering terhambat karena banyak orang melakukan pemotretan pre-wedding dsini.

Selain itu anda dapat melihat bunga bangkai, atau kuburan petinggi belanda, dan yang paling menarik adalah anda harus berhenti dan beristirahat di kafe daun. Kafe dengan pemandangan lepas ke rumput hijau luas terbentang.  Dan dari salah satu pojok kafe kita masih bisa melihat air mancur tak jauh dari kolam teratai.

Saya sudah mengunjungi kebun raya mungkin sudah lebih dari 10 kali.  Kunjungan terakhir saya adalah ke kafe daun, beberapa hari yang lalu. Saya baru tahu kalau nasi campur dinamakan dalam bahasa belanda, kalau tidak salah rijtafel.  Makanan disana lumayan enak dan dengan suasana kafe maka makanan tersebut menjadi double enak.

Tapi pernahkah anda berkunjung ke kafe ini pada malam hari? Ternyata gerbang kebun raya masih di buka di malam hari.  Kita dapat menuju ke kafe ini dengan pengarahan cahaya obor.  Sungguh romantis.  Ada sensasi unik duduk di kafe ini malam hari.  Jika anda ingin datang lebih awal dan menyaksikan langit senja yang indah maka datanglah kesini sekitar jam 6.30 sore.

Hal yang menarik yang bisa anda lakukan di malam hari adalah, sambil menunggu hidangan anda disajikan maka ada baiknya anda turun dan berjalan-jalan melihat tanaman disekitar kafe itu sebentar.  Penerangannya cukup bagus. Anda bisa berjalan santai, dibawah sinar bulan dan temaram lampu taman menuju ke kolam teratai.  Ada keunikan tersendiri melihat teratai yang mekar di malam hari.  Diiringi dengan cahaya kodok dan pantulan sinar kafe daun yang mewah di kolam membuat malam anda akan lebih sulit untuk dilupakan.

Setelah puas melihat teratai dan mendengarkan suara kodok dari jarak dekat, anda bisa kembali duduk di meja anda untuk menyantap hidangan anda.  Perut anda sudah cukup lapar sehingga anda akan makan dengan lahap.  Untuk minuman anda bisa minum kelapa muda atau jika anda butuh penghangat badan maka anda bisa memesan bandrek.  Namun jangan kaget jika bandrek anda disajikan dan menemukan kalau tangkai gelasnya ada dua. Anda harus memegang kedua handle gelas tersebut dan meletakkan bibir anda diantara dua pegangan tersebut.